Bireuen -Bagi warga SMKN 1 Jeunieb, sosok yang satu ini pasti sudah tak asing lagi. Karena selain sebagai guru penggerak, Hermansyah SPd, juga pegiat literasi. Bahkan tahun lalu, Hermansyah dinobatkan sebagai Guru Terfavorit SMKN 1 Jeunieb. Hal ini membuktikan bahwa ia memiliki pengaruh positif dan kedekatannya dengan para siswa. Menjadikannya sosok yang disegani dan dicintai. Pria kelahiran Bireuen, 1 Juni 1986, merupakan seorang guru Bahasa Indonesia di SMKN 1 Jeunieb yang berdedikasi dan inspiratif.
Di bawah bimbingannya, Hermansyah berhasil membawa Riski Munandar siswa Jurusan Perhotelan meraih Juara 1 Cabang Bulu Tangkis Putra pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SMK tingkat Kabupaten Bireuen tahun 2023. Hal ini mencerminkan komitmennya tidak hanya dalam bidang akademik dan literasi, tetapi juga di bidang olahraga.
Sebagai pendukung literasi, Hermansyah menjadi penggerak program GS PRO (Guru dan Siswa Aktif di Koran Prohaba), yang melibatkan siswa dalam menulis di media massa. Ia juga rutin menyumbangkan artikel, puisi, dan cerpen untuk majalah sekolah BAHARI dan Surat Kabar WASPADA Medan. Ini menunjukkan kecintaannya pada dunia literasi sekaligus menjadi teladan bagi siswa dan rekan sejawat.
Beberapa tulisan karyanya yang telah dimuat di opini WASPADA, diantaranya: Bullying dan Peran Guru, Literasi dan Warung Kopi, dan Jejak Pembelajaran dan Pelukan Perpisahan.
Dalam proses pembelajaran, Hermansyah mengimplementasikan metode Project-Based Learning (PJBL) dan Problem-Based Learning (PBL), yang memadukan kreativitas dan pemecahan masalah untuk menghasilkan pengalaman belajar yang bermakna.
Salah satu inovasi menariknya adalah program KOPI (Ketika Otak Perlu Inspirasi), yakni kegiatan ngopi bersama di rangkang sekolah pada waktu senggang. Program ini bertujuan memberikan suasana santai agar siswa lebih kreatif saat menulis puisi atau mengerjakan tugas lainnya.
Dengan perpaduan prestasi, kepedulian pada literasi, dan inovasi dalam pembelajaran, Hermansyah, S.Pd telah menjadi inspirasi bagi banyak siswa dan komunitas sekolah, menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas dan pengembangan diri.[]