Oleh: Siti Hajar
Hai kamu yang baru menerima ijazah
dari sebuah perguruan tinggi, saya ucapkan selamat. Artinya kamu
telah berhasil menantang diri kamu sendiri untuk menyelesaikan studi-mu.
Dalam pandangan saya kamu menjadi
sarjana bukan hanya mimpimu, tetapi juga mimpi orang-orang terdekatmu, orang
tua, saudara, kakak, adik abang bahkan mimpi orang sekampungmu. Saya yakin jika
berasal dari kampung, kamu hanyalah segelintir orang yang Allah beri kesempatan
mengenyam pendidikan tinggi. Status mahasiswa yang kamu sandang selama ini
harus berakhir dan kamu diizinkan menyemat gelar di ujung namamu, misalnya, ST,
SP, SE, S.Si atau apalah.
Teman saya pernah dijabat tangannya oleh dosen
pembimbingnya sesaat setelah ujian sidang sarjana, “Selamat, ya! Selamat
menjadi pengangguran.” Kata-kata itu mengandung seloroh, tetapi nyelekit
banget, kan, ya! Beruntungnya teman saya yang didoakan dosen pembimbingnya
untuk menjadi sarjana pengangguran tidak lama setelah lulus tes dan diterima di
sebuah instanssi pemerintahan.
Heemm … Kamu yang saat ini sedang
galau, tidak tahu harus berbuat apa, ada beberapa saran yang layak kamu
pertimbangkan. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan target.
Kamu harus menentukan apa yang bakal kamu lakukan setelah tamat. Sedikitnya ada
delapan pilihan yang bisa kamu pertimbangkan.
Pertama, Melanjutkan
Sudi. Kamu dapat melanjutkan pendidikanmu setelah tamat dari
studi Sarjana (S1). Mengambil pendidikan S2 (Program magister) tidak hanya
untuk orang-orang yang bercita-cita menjadi dosen, profesi apapun rasanya tidak
rugi jika kamu ingin menambah pengetahuanmu. Jika ini menjadi pilihanmu,
persiapkan diri syarat apa yang biasanya diminta saat kamu meng-aply
form pendaftaran. Salah satunya yang harus disiapkan adalah toefl (perhatikan
skor yang diminta). Selanjutnya rekomendasi akademik dari orang yang
berpengaruh (biasanya alumni yang dikenal oleh pejabat perguruan tinggi yang
kamu tuju. Berikutnya adalah motivation letter. Ada juga perguruan tinggi yang
mewajibkan calon mahasiswanya menulis motivation letter. Siapkan itu dengan
baik.
Kedua, Bekerja. Tentukan
pekerjaan apa yang cocok denganmu. Apakah kamu saklek harus sesuai dengan ilmu
yang kamu dapat. Atau kamu membebaskan diri bersedia bekerja apa saja, walau
itu tidak sesuai dengan basic pendidikan kamu. Selanjutnya siapkan CV untuk
melamar pekerjaan. Lagi-lagi kamu dituntut untuk menulis CV yang menarik dan
jujur. Persiapkan diri apabila nanti kamu dipanggil untuk interview. Tidak
salahnya kamu mulai Latihan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan
saat wawancara kerja. Rekomendasi kerja terkadang juga dibutuhkan. Temui orang-orang
terdekat kamu, teman, kerabat keluarga, katakana kepada mereka bahwa kamu butuh
kerja. Minta mereka untuk memberitahu jika ada lowongan pekerjaan yang mungkin
kamu isi.
Bagi saya tidak masalah juga ada
keluarga kita yang merekomendasikan bekerja di suatu tempat. Kedekatan karena
hubungan baik (saya bilang) tidak masalah. Yang penting saat sudah bekerja kamu
harus ingat untuk bekerja dengan baik. Tidak membuat orang yang
merekomendasikan merasa malu dengan kinerjamu.
Ketiga, Berbisnis.
Pilihan ketiga yang layak kamu pertimbangkan adalah berbisnia. Bisnis
adalah cara cepat kamu untuk maemiliki banyak uang. Ketika zaman berubah dan
berpikir bahwa pendidikan tidak penting, yang penting adalah bagaimana mudah
mencari uang maka, ide bisnis bisa kamu ambil. Tidak ada kata terlambat,
mulailah saat ini juga. Jika kamu ingin berbisnis hal yang kamu pikirkan adalah
bisnis apa yang akan kamu jalani. Berapa banyak modal yang kamu butuhkan dan
sumbernya darimana. Jika tabunganmu belum cukup, tidak salah jika bekerja dulu.
Kemudian kumpulkan uang untuk modal. Pinjam uang kepada keluarga dulu jauh
lebih baik dibandingkan meminjam uang di bank. Saya tidak sarankan itu, karena
itu adalah riba. Don’t … don’t do this. Bagaimana kamu mengajak perang
sama Allah, sementara kamu tinggal di bumi Allah.
Keempat,
Magang atau Volunteer. Jika belum mendapatkan pekerjaan tetap, mengikuti program
magang atau menjadi relawan adalah pilihan yang cerdas. Magang bisa menjadi
pintu masuk ke dunia kerja dan memberikan pengalaman nyata. Selain itu, menjadi
volunteer di organisasi sosial atau komunitas bisa menambah pengalaman,
memperluas jaringan, dan meningkatkan soft skills.
Kelima,
Membangun Personal Branding. Di era digital, personal branding sangat penting.
Mulailah membangun portofolio online, seperti LinkedIn, blog pribadi, atau
media sosial yang menunjukkan keahlian dan minatmu. Ini bisa membantu
meningkatkan peluangmu untuk dilirik oleh perusahaan atau calon klien jika
ingin menjadi freelancer.
Keenam,
Mengasah Keterampilan Baru. Dunia kerja terus berkembang, dan banyak pekerjaan
sekarang menuntut keterampilan tambahan. Ikuti kursus online, pelatihan, atau
sertifikasi yang bisa meningkatkan daya saingmu. Misalnya, belajar desain
grafis, digital marketing, coding, atau keterampilan komunikasi dan negosiasi.
Ketujuh,
Membangun Jaringan (Networking). Jangan ragu untuk menghadiri
seminar, workshop, atau acara alumni untuk memperluas koneksi. Bergabung dalam
komunitas profesional di bidang yang kamu minati juga bisa membuka peluang
baru. Sering kali, pekerjaan didapatkan bukan hanya dari lamaran formal, tetapi
dari jaringan yang kamu bangun.
Kedelapan, Mempersiapkan Diri untuk Seleksi CPNS atau Beasiswa. Jika tertarik bekerja di pemerintahan atau melanjutkan pendidikan dengan beasiswa, segera cari tahu jadwal seleksi dan persiapkan diri sejak dini. Biasanya, seleksi CPNS atau beasiswa memiliki tahap yang cukup panjang, jadi semakin cepat kamu mempersiapkan diri, semakin besar peluang untuk lolos.
Oke Guys, semoga ini menjawab apa yang menjadi kegalauanmu saat ini. Jangan lupa berdoa kepada Allah. Sesungguhnya kita hanya berusaha dan Allah yang menentukan segalanya. Salam sukses. []