Sosok Tuti Alawiyah Guru Penggerak SMKN 1 Jeunieb: Master Cako, Perwira, hingga Lefroz


Ibu Tuti Alawiyah namanya. Seorang guru lulusan S1 Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama Aceh tahun 2006 dan mengenyam beasiswa peserta didik dari pemerintah daerah dan GTZ pada program pendidikan guru kejuruan (PPGK) tahun 2008 di Universitas Syiah Kuala. 

Tahun 2011 Bu Tuti mulai berkecimpung di dunia pendidikan dengan lulus seleksi CPNS secara reguler dan penempatan di SMK Negeri 1 Calang kabupaten Aceh Jaya sekitar 7 tahun sebelum akhirnya pindah ke SMK Negeri 1 Jeunieb. Disana ia mendapatkan kesempatan program pemerintah melalui kemendikbud pada program keahlian ganda dan berhasil lulus sertifikasi profesi pada konsentrasi keahlian perikanan budidaya dan sertifikasi pendidik. 

Selain berkecimpung di dunia Pendidikan, Bu Tuti juga memiliki minat yang tinggi dalam pengembangan diri. Pada tahun 2018, beliau memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di bidang Manajemen. Dengan latar bekakang pendidikan perikanan, Ibu Tuti berharap dapat mengaplikasikan ilmu manajemen yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Selain itu pencapaian ini juga dengan tulus dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan minat bagi generasi muda terhadap sektor perikanan.

Setelah meraih gelar Magister Manajemen, Tuti terus mengembangkan kiprahnya sebagai pendidik dengan mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak. Kombinasi antara pengetahuan manajemen, pedagogi, dan passion terhadap perikanan menjadikan Bu Tuti bersemangat dan memiliki komitmen untuk menciptakan pembelajaran berpusat pada peserta didik dan relevan dengan dunia kerja bidang perikanan.

Sebagai alumni Pendidikan Guru Penggerak, Bu Tuti yang juga sering akrab disapa 'Buk Al' ini semakin termotivasi untuk melakukan transformasi pendidikan kejuruan bidang perikanan di SMK Negeri 1 Jeunieb. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan baru, Bu Tuti berupaya menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan berpusat pada peserta didik. Harapannya melalui berbagai inovasi yang dilakukan, minat peserta didik terhadap jurusan perikanan yaitu Agribisnis Perikanan Air Tawar akan semakin meningat.

Salah satu upaya yang dilakukan Bu Tuti terkait pembelajaran yang berpihak pada peserta didik adalah pembelajaran berbasis proyek dan menggerakkan praktik kewirausahaan perikanan.

 ”Saya tidak membatasi minat peserta didik pada satu kompetensi  tertentu. Misalnya kompetensi perikanan budidaya adalah kompetensi inti  dan wajib memenuhi capaian tersebut. Namun saya memberikan kesempatan mereka mengeksplorasi berbagai inovasi produk produk yang mereka yakini memberikan kesempatan peluang bisnis kekinian” tutur Bu Tuti menjelaskan kegiatan peserta didik di ruang laboratorium perikanan.

Saya pikir dengan membangun motivasi peserta didik, ide-ide kreatif  peserta didik muncul secara inkuiri menjadi cerminan bahwa pembelajaran tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun keterampilan abad ke-21, seperti critical thinking, communication, dan creativity. Hal ini menegaskan bahwa pembelajaran berpihak pada murid yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan peserta didik secara holistik, jelasnya lagi.

Berkat program Pendidikan Guru Penggerak, Bu Tuti Alawiyah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menantang bagi peserta didik jurusan perikanan. Melalui kegiatan produksi, peserta didik tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam dunia kerja dan menitikberatkan pada kompetensi kewirausahaan. 

Selain itu, transformasi lainnya dalam pembelajaran adalah penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Bahwa ada potensi besar dalam mengembangkan kompetensi kewirausahaan peserta melalui berbagai pilihan tugas dan proyek yang disesuaikan dengan minat dan gaya belajar masing-masing peserta. 

Apalagi Bu Tuti juga mengampu mata pelajaran informatika. Kompetensi ini berbasis teknologi, peserta tentu dibekali belajar cara merancang desain kemasan, mengembangkan kemampuan komunikasi melalui media pemasaran, dan memasarkan produk atau jasa mereka sendiri. Ini tidak hanya meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah, tetapi juga menumbuhkan jiwa mandiri dan percaya diri. 

Integerasi kedua mata pelajaran ini menjadi lebih tepat untuk mencetak lulusan SMK yang siap menjadi wirausaha sebagaimana program yang pernah Bu Tuti luncurkan sebagai program guru pengerak. Program itu diberi nama Program PERWIRA (Pembelajaran Entrepreneurship Rintis Wirausaha)

Beberapa bentuk produk usaha produksi dari kegiatan tersebut adalah usaha pengolahan hasil perikanan berupa lefroz (lele frozen), Bonami (abon ikan), kerupuk ikan lele serta produk inovasi lainnya yang kekinian seperti dimsum ikan.

Selain mengembangkan program PERWIRA, Bu Tuti juga memulai kompetensi lainnya berkaitan dengan literasi. Beliau memulainya dengan menulis artikel di media cetak dalam kolom opini dan jurnalisme warga. Tulisan lainnya Bu Tuti juga menuangkannya dalam buku book chapter. Kompetensi ini terus diasah dengan mencoba karya karya tulis lainnya di media web sekolah.

Keahlian lainnya yang sedang ia tekuni adalah implementasi berbagai aplikasi digital seperti Cako (canva, kahoot, one note), microsite, dan berbagai aplikasi google. 

Penggunaanya untuk berbagai keperluan sekolah dan media pembelajaran seperti media desain digital serta aplikasi lainnya yang diterapkan dalam pembelajaran dan pengelolaan data. Tak jarang beberapa karya Bu Tuti tampil dan diaplikasikan di berbagai momen kegiatan sekolah. Ditambah dengan beberapa tugas tambahan di sekolah membuatnya harus pandai menggunakan aplikasi digital untuk mempermudah pekerjaannya.

Saat ini Bu Tuti dipercaya untuk mengemban beberapa tanggung jawab tambahan di sekolah, yaitu sebagai koordinator P5, ketua kombel, dan ketua TPPK. Peran-peran ini menuntutnya untuk mampu mengatur waktu, mengelola berbagai tugas secara simultan, serta memimpin tim. Melalui pengalaman ini, Bu Tuti berharap semakin terasah kemampuan kepemimpinan dan manajemen. Tidak hanya mengembangkan kompetensi diri, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi sekolah dan siswa. Tidak tertutup kemungkinan juga tugas ini dapat menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal sekolah.[]

Lebih baru Lebih lama